Nigeria, sebagai negara dengan populasi terbesar di Afrika, menghadapi tantangan besar dalam mengatasi ketimpangan antara kawasan perkotaan dan pedesaan. Meskipun kota-kota besar seperti Lagos dan Abuja berkembang pesat, banyak daerah pedesaan masih tertinggal dalam berbagai aspek kehidupan.
Ketimpangan Infrastruktur dan Akses Layanan
Salah satu perbedaan mencolok antara kota dan desa di Nigeria adalah akses terhadap infrastruktur dasar seperti listrik, air bersih, dan layanan kesehatan. Di kota-kota besar, akses terhadap layanan ini relatif lebih baik, sedangkan di daerah pedesaan, banyak komunitas yang masih hidup tanpa listrik, air bersih, dan fasilitas kesehatan yang memadai. Misalnya, di distrik Bukkuyum, negara bagian Zamfara, wabah kolera baru-baru ini menyebabkan delapan kematian dan lebih dari 200 infeksi, sebagian besar disebabkan oleh kurangnya akses ke fasilitas kesehatan dan sanitasi yang buruk
Kesenjangan Digital
Di era digital, akses terhadap teknologi informasi menjadi sangat penting. Namun, kesenjangan digital antara kota dan desa di Nigeria sangat lebar. Meskipun penggunaan data di kota-kota besar meningkat pesat, banyak daerah pedesaan yang masih tertinggal dalam hal akses internet dan literasi digital. Menurut laporan dari Komisi Komunikasi Nigeria, meskipun penggunaan data nasional mencapai lebih dari 3,3 juta terabyte dalam tiga bulan terakhir, kurang dari 25% berasal dari komunitas pedesaan
Urbanisasi dan Tantangan Perkotaan
Sementara itu, urbanisasi yang pesat di kota-kota besar juga membawa tantangan tersendiri. Kepadatan penduduk yang tinggi menyebabkan kemacetan lalu lintas, polusi udara, dan meningkatnya angka kriminalitas. Selain itu, kurangnya perencanaan kota yang baik menyebabkan munculnya permukiman kumuh dan meningkatnya angka tunawisma. Di Lagos, misalnya, sekitar 60% penduduk tinggal di lingkungan informal tanpa layanan publik yang memadai
Upaya Pemerintah dan Sektor Swasta
Untuk mengatasi ketimpangan ini, pemerintah Nigeria bersama dengan sektor swasta telah melakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah kerja sama dengan perusahaan energi terbarukan untuk membangun mini grid yang dapat menyediakan listrik ke daerah pedesaan. Pada Maret 2025, Nigeria menandatangani kesepakatan senilai $200 juta dengan perusahaan WeLight untuk membangun 400 mini grid dan 50 MetroGrid yang akan melayani sekitar 1,5 hingga 2 juta orang di daerah pedesaan dan peri-urban nigerianewsnow.com
Solusi Berkelanjutan
Untuk mengatasi ketimpangan antara kota dan desa, diperlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:
- Peningkatan Infrastruktur Pedesaan: Membangun dan memperbaiki infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan fasilitas kesehatan di daerah pedesaan.
- Pendidikan dan Literasi Digital: Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, serta literasi digital di daerah pedesaan untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan.
- Perencanaan Kota yang Baik: Melakukan perencanaan kota yang matang untuk mengatasi masalah kemacetan, polusi, dan permukiman kumuh di kota-kota besar.
- Kolaborasi antara Pemerintah dan Sektor Swasta: Meningkatkan kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur dan penyediaan layanan publik.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan ketimpangan antara kota dan desa di Nigeria dapat dikurangi, dan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah dapat meningkat.
